TOKO AGROBIS

PRODUK
Polybag, Paranet (Shade Net), Mulsa Plastik, Plastik UV Greenhouse, Insect Net, Insect Screen, Karung Beras, Karung Laminasi, Karung Putih Polos, Karung Transparan, Karung Bagor (roll), Terpal Plastik, Plastik LDPE, Geomembran, Selang Plastik, Tali Salaran (Tali Gawar), Plastik Sungkup, Kantong Sampah Plastik, dll.


HUBUNGI KAMI
• SMS/Call/WA: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 0812.3258.4950
• Phone/Fax:031-8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Panduan Cara Budidaya Kentang

Panduan Cara Budidaya Kentang - Hallo sahabat Pusat Informasi Agrobis, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Panduan Cara Budidaya Kentang, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cara Budiaya Kentang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Panduan Cara Budidaya Kentang
link : Panduan Cara Budidaya Kentang

Baca juga


Panduan Cara Budidaya Kentang

Benarkah bisnis budidaya kentang masih menjanjikan? Budidaya kentang mempunyai prospek yang cukup menjanjikan, lantaran banyak industri makanan yang menggunakan kentang sebagai bahan pokoknya. Serta pebisnis lain yang memakai kentang untuk diolah menjadi keripik. Hal semacam ini pasti jadi usaha yang mungkin untuk buka usaha budidaya kentang.

Kentang (Solanum tuberosum L) adalah sumber paling utama karbohidrat, hingga jadi komoditi utama. Syarat pertumbuhan; kentang membutuhkan curah hujan rata-rata 1500 mm/thn, lama penyinaran 9-10 jam/hari, suhu maksimal 18-21 °C, kelembapan 80-90% serta ketinggian pada 1. 000-3. 000 m dpl. Media tanam untuk tanaman kentang yang cocok adalah susunan remah, gembur, banyak terkandung bahan organik, berdrainase baik serta mempunyai susunan olah yang dalam serta pH pada 5, 8-7, 0.

1. Cara Pembibitan 
Umbi bibit datang dari umbi produksi berbobot 30-50 gr, usia 150-180 hari, tak cacat, serta varitas unggul. Tentukan umbi memiliki ukuran tengah, mempunyai 3-5 mata tunas serta cuma hingga generasi ke empat saja. Sesudah tunas + 2 cm, siap ditanam.
- Apabila bibit beli (upayakan bibit yang bersertifikat), berat pada 30-45 gr dengan 3-5 mata tunas. Penanaman bisa dikerjakan tanpa ada/dengan pemisahan. Pemotongan umbi dikerjakan jadi 2-4 potong menurut mata tunas yang ada. Sebelumnya tanam umbi di rendam dahulu memakai POC NASA sepanjang 1-3 jam (2-4 cc/lt air).

2. Menyiapkan Media Tanam
Tempat dibajak sedalam 30-40 cm serta biarlah sepanjang 2 minggu sebelumnya di buat bedengan dengan lebar 70 cm (1 jalur tanaman)/140 cm (2 jalur tanaman), tinggi 30 cm serta buat saluran pembuangan air sedalam 50 cm serta lebar 50 cm.
Alami Glio yang telah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu, ditebarkan rata pada bedengan (dosis : 1-2 paket Alami Glio digabung 50-100 kg pupuk kandang/1000 m2).

3. Proses Penanaman 
Pemupukan Dasar
a. Pupuk anorganik berbentuk urea (200 kg/ha), SP 36 (200 kg/ha), serta KCl (75 kg/ha).
b. Siramkan pupuk cair (misal: NASA) yang sudah digabung air seperlunya dengan cara rata diatas bedengan.
c. Berikanlah pupuk kandang 5-6 ton/ha (digabung pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam) 1 minggu sebelumnya tanam,

Langkah Penanaman
Jarak tanaman bergantung varietas, 80 cm x 40 cm atau 70 x 30 cm dengan keperluan bibit + 1. 300-1. 700 kg/ha (bobot umbi 30-45 gr). Saat tanam di akhir musim hujan (April-Juni).

4. Pemeliharaan Tanaman 
a. Penyulaman
Penyulaman untuk ganti tanaman yg tidak tumbuh/tumbuhnya buruk dikerjakan 15 hari sejak tumbuh.

b. Penyiangan
Penyiangan dikerjakan minimum 2 x sepanjang masa penanaman 2-3 hari sebelumnya/berbarengan dengan pemupukan susulan serta penggemburan.

c. Pemangkasan Bunga
Pada varietas kentang yang berbunga baiknya dipangkas untuk menghindar terganggunya sistem pembentukan umbi, lantaran berlangsung perebutan unsur hara.

d. Pemupukan Susulan
1. Pemupukan Makro
Urea/ZA : 21 hari sesudah tanam (hst) 300 kg/ha serta 45 hst 150 kg/ha.
SP-36 : 21 hst 250 kg/ha.
KCl : 21 hst 150 kg/ha serta 45 hst 75 kg/ha.
Pupuk makro diberikan jarak 10 cm dari batang tanaman.

2. Pupuk cair (misal NASA)
Pupuk cair diberikan mulai usia 1 minggu s/d 10 atau 11 minggu.
Alternatif I : 8-10 kali (interval 1 minggu sekali dengan dosis 4 tutup/tangki atau 1 botol (500 cc)/drum 200 lt air.
Alternatif II : 5 - 6 kali (interval 2 mingu sekali dengan dosis 6 tutup/tangki atau 1, 5 botol (750 cc)/drum 200 lt air.

3. Hormonik
Penyemprotan POC NASA semakin lebih maksimal bila digabung Hormonik (dosis 1-2 tutup/tangki atau + 2-3 botol/drum 200 liter air).

5. Pengairan 
Pengairan 7 hari sekali dengan cara teratur dengan di gembor, Power Sprayer atau mungkin dengan mengairi selokan hingga areal lembab (sekitaran 15-20 menit).

6. Hama & Penyakit 
A. Hama 
1. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Tanda-tanda : ulat menyerang daun sampai habis daunnya. Ingindalian : (1) memotong daun yang sudah ditempeli telur ; (2) penyemprotan Alami Vitura serta sanitasi lingkungan.

2. Kutu daun (Aphis Sp)
Tanda-tanda : kutu daun mengisap cairan serta menginfeksi tanaman, dapat juga menularkan virus. Ingindalian : memotong serta membakar daun yang terinfeksi, dan penyemprotan Pestona atau BVR.

3. Orong-orong (Gryllotalpa Sp)
Tanda-tanda : menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda serta tanaman muda. Mengakibatkan tanaman jadi sensitif pada infeksi bakteri. Ingindalian : Pengocoran Pestona.

Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella Zael)
Tanda-tanda : daun berwarna merah tua serta tampak hubungan seperti benang berwarna kelabu yang disebut materi pembungkus ulat. Umbi yang diserang apabila dibelah, tampak lubang-lubang lantaran beberapa umbi sudah dikonsumsi. Ingindalian : Pengocoran Pestona.

Hama Trip (Thrips tabaci)
Tanda-tanda : pada daun ada bercak-bercak berwarna putih, beralih jadi abu-abu perak serta jadi kering. Serangan diawali dari ujung-ujung daun yang masihlah muda. Ingindalian : (1) memotong sisi daun yang diserang ; (2) memakai Pestona atau BVR.

B. Penyakit 
Penyakit busuk daun
Penyebabnya : jamur Phytopthora infestans. Tanda-tanda : muncul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu serta agak basah sampai warnanya beralih jadi coklat hingga hitam dengan sisi pinggir berwarna putih yang disebut sporangium serta daun membusuk/mati. Ingindalian : sanitasi kebun. Mencegah dengan pemakaian Alami Glio pada sebelumnya atau awal tanam.

Penyakit layu bakteri
Penyebabnya : bakteri Pseudomonas solanacearum. Tanda-tanda : sebagian daun muda pada pucuk tanaman layu serta daun tua, daun sisi bawah menguning. Ingindalian : sanitasi kebun, pergiliran tanaman. Mencegah dengan pemakaian Alami Glio pada sebelumnya atau awal tanam.

Penyakit busuk umbi
Penyebabnya : jamur Colleotrichum coccodes. Tanda-tanda : daun menguning serta menggulung, lantas layu serta kering. Sisi tanaman yang ada dalam tanah ada bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi bakal mengakibatkan akar serta umbi muda busuk. Ingindalian : pergiliran tanaman, sanitasi kebun serta pemakaian bibit yang baik. Mencegah dengan pemakaian Alami Glio pada sebelumnya atau awal tanam

Penyakit fusarium
Penyebabnya : jamur Fusarium sp. Tanda-tanda : busuk umbi yang mengakibatkan tanaman layu. Penyakit ini dapat menyerang kentang di gudang penyimpanan. Infeksi masuk lewat luka-luka yang dikarenakan nematoda/aspek mekanis. Ingindalian : hindari terjadinya luka ketika penyiangan serta pendangiran. Mencegah dengan pemakaian Alami Glio pada sebelumnya atau awal tanam.

Penyakit bercak kering (Early Blight)
Penyebabnya : jamur Alternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit serta berkembang di daerah kering. Tanda-tanda : daun berbercak kecil menyebar tak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tak teratur, kering, berkerut serta keras. Ingindalian : pergiliran tanaman. Mencegah : Alami Glio sebelumnya/awal tanam

Penyakit lantaran virus
Virus yang menyerang yaitu :
1. Potato Leaf Roll Virus (PLRV) mengakibatkan daun menggulung.
2. Potato Virus X (PVX) mengakibatkan mosaik laten pada daun.
3. Potato Virus Y (PVY) mengakibatkan mosaik atau nekrosis lokal.
4. Potato Virus A (PVA) mengakibatkan mosaik lunak.
5. Potato Virus M (PVM) mengakibatkan mosaik menggulung.
6. Potato Virus S (PVS) mengakibatkan mosaik lemas.

Tanda-tanda : akibat serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus serta pucat dengan umbi kecil-kecil/tak membuahkan sekalipun ; daun menguning serta jaringan mati. Penyebaran virus dikerjakan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii serta Myzus persicae, kumbang Epilachna serta Coccinella serta nematoda. Ingindalian : tak ada pestisida untuk mengatur virus, mencegah serta ingindalian dikerjakan dengan menanam bibit bebas virus, bersihkan peralatan, memotong serta membakar tanaman sakit, mengatur vektor dengan Pestona atau BVR serta lakukan pergiliran tanaman.

Catatan : Bila pengendalian hama penyakit dengan memakai pestisida alami belum menangani bisa dipakai pestisida kimia yang disarankan. Supaya penyemprotan pestisida kimia lebih rata serta tak gampang hilang oleh air hujan berikan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

7. Panen 
Usia panen pada tanaman kentang sekitar pada 90-180 hari, bergantung varietas tanaman. Dengan cara fisik tanaman kentang telah bisa dipanen bila daunnya sudah berwarna kekuning-kuningan yang bukanlah dikarenakan serangan penyakit ; batang tanaman sudah berwarna kekuningan (agak jadi kering) serta kulit umbi bakal lekat sekali dengan daging umbi, kulit tak cepat terkelupas apabila digosok dengan jari.
Baca juga Cara Budidaya Wortel.



Demikianlah Artikel Panduan Cara Budidaya Kentang

Sekianlah artikel Panduan Cara Budidaya Kentang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Panduan Cara Budidaya Kentang dengan alamat link https://agrobisku99.blogspot.com/2016/02/panduan-cara-budidaya-kentang.html

0 Response to "Panduan Cara Budidaya Kentang"

Posting Komentar

Ayo gabung di Info Pertanian